MY family

MY family
Andry-tia-yusuf

Minggu, 29 September 2019

BIRTHDAY CAKE



Kue yang sangat indah di buat oleh Oma Fiteke dipesan oleh Mama tia, pada hari Jumat tepatnya tanggal 19 April 2019 ulang tahun pertamanya, Yusuf Tippa.. 
selamat ulang tahun nak. 

Doa kami Tuhan yang baik selalu menyertai kehidupanMu. 
Percayalah dengan iman kepadaNya maka kamu akan menjadi berkat dimanapun kamu berada. Amin
Love yu more. 



BAPTISM OF YUSUF TIPPA








YUSUF TIPPA PAREMME dibaptis oleh Gembala Alexander Samuel Wongkar, pada tanggal 28 Oktober 2018 ketika membilang usia 7 bulan. Dirayakan bersama dengan Hari Ulang Tahun Opanya Rudolf Tatali yang berusia 58 tahun. 
Semoga apa yang dicita-citakan menjadi kenyataan, adalah membawa anak kami Yusuf Tippa Paremme, menjadi saksi Kristus dimanapun Tippa pergi dan berada. 
Doa kami orang tua yang terbaik Tuhan berikan untukmu, dear Tippa. 
Luve u full.

LEARN FOR WALK





Yusuf tippa Paremme sudah bisa berjalan umur 1 tahun, 1 bulan.
Sambil melucu, bakat hebat yg didapat dari opanya.. Rudolf Tatali..
Heheheee

Senin, 13 Mei 2019

YUSUF TIPPA PAREMME



Anugerah terindah dari Tuhan Yesus Kristus, sejak menikah di tahun 2016. Kami berdua mengikrarkan janji bahwa anak yang akan diberikan Tuhan akan menjadi kepunyaanNya. Tuhan yang telah memberikan bagi kami keluarga seorang anak laki-laki. Diberi nama Yusuf, artinya yang ditambahkan Tippa artinya Cepat, Paremme adalah nama keluarga dari Hendrio Lasandri yang adalah suamiku. Lahir secara caesar tanggal 19 April 2018 di Rs. WOLTER MONGINSIDI, Kel. Teling Kota Manado. 

Senin, 16 Januari 2012

GALATIA 5:1-15

 KEMERDEKAAN YANG SEJATI / DIMERDEKAKAN  UNTUK MELAYANI


        Apakah manusia membutuhkan kemerdekaan ? Tentu saja ya. Setiap orang ingin bebas, dan tidak mau berada dalam kuk perhambaan, penaklukkan dan penjajahan. Tetapi pertanyaan sekarang adalah : Jika kemerdekaan itu dianugerahkan, untuk apa kemerdekaan itu? Supaya ada kebebasan dalam segala hal. Jawaban ini juga tidak salah. Tetapi apakah yang dimaksud  adalah kebebasan hidup, seks bebas, kehendak bebas, kekuasaan bebas atau mungkin masih ada kebebasan lain ? Mari kita renungkan bersama apa maksud Paulus dengan kemerdekaan yang sejati itu.   
Jemaat Galatia merupkan hasil pelayanan Paulus pada tahun kira-kira 49-50 M (Kisa 13-14). Jemaat ini adalah jemaat yang taat akan ajaran paulus yang adalah rasul Allah sendiri (1:1). Banyak mujizat yang terjadi dalam pelayanannnya sehingga iman mereka menjadi kesaksian bagi banyak orang.  Namun mengapa Paulus menulis surat kepada jemaat Galatia ? karena Paulus sangat kecewa setela meilhat sikap jemaat yang begitu lekas berbalik daripada ajaran Kristus, dan mengikut injil lain yang sebenarnya bukan Injil (1:6-7).
Siapakah penggoda atau penghasut mereka ? Yaitu suatu  golongan yang menentang pengajaran Paulus, Golongan Yudaizer (orang-orang Yahudi yang telah menerima Injil Yesus Kristus tetapi yang belum dibebaskan dari traadisi Yahudi. Dan oleh Paulus menyebutnya sebagai Kristen tradisi/ KTP. Karena mereka menganggap Taurat merupakan keharusan untuk dapat menerima keselamatan, walaupun hidup belum dibaharui (Kisa 15:1).  Inilah penyebab mengapa mereka berbalik dari Injil Kristus.
Menjawab protes Yudaizer ini maka Paulus berkata ‘ Kamu lepas dari Kristus,jikalau  kamu mengharapkan kebenaran dari hukum Taurat, itu berarti kamu masih hidup diluar kasih karunia’(ayat 4). Karena Kristus sudah memberikan kemerdekaan dengan mengorbankan diriNya untuk mejadi penebusan dosa, dan itu berarti bahwa manusia diselamatkan oleh karena kasih karunia, bukan oleh karena perbuatan-perbuatan baik. Kemerdekaan  menjadi bagian manusia, bukan karena manusia layak untuk menerimanya, tetapi karena kasih karunia Allah di dalam Kristus Yesus.  Sebab itu Palus mengatakan dengan tegas agar jemaat di Galkatia dapat  berdiri  teguh (terus-menerus) dalam kemerdekaan itu. 
Paulus menambah kualifikasi tertentu pada kemerdekaan itu, antara lain :
1. Janganlah mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan hidup dalam dosa  (ayat 13) ;
2. Merdeka untuk saling melayani ;
 3. Manusia dimerdekakan tidak untuk membuang hukum taurat, melainkan dimerdekakan untuk menggenapinya (ayat 13,15).
Jadi kemerdekaan Sejati  itu adalah :
 1. Merdeka dalam arti yang sesungguhnya : tidak dikuasai lagi oleh dosa  ;
 2. Merdeka berarti mempergunakan kesempatan untuk hidup dengan melayani  sesama atas dasar kasih Kristus
3. Merdeka berarti mengasihi Tuhan dengan menjadikan Tuhan sebagai patokan yang menyatakan kehendakNya untuk kehidupan kita.
Ternyata kemerdekaan itu adalah anugerah, dan itu diberikan melalui “pengorbanan” Kristus. Namun demikian kemerdekaan itu tidak dapat diartikan sebagai hidup semau gue, sehingga kita menjadi orang yang egois (yang mementingkan keinginan sendiri). Kemerdekaan di dalam Kristus ternyata adalah tunduk pada kehendak Tuhan, dengan cara melaksanakan pelayanan dengan kasih. Sebab melayani   tanpa Kasih, adalah bukti bahwa kita masih dalam kuk perhambaan dosa, kita belum dimerdekakan, bukti dari adanya kehidupan yang benar-benar tidak merdeka. Kita benar-benar merdeka bila kita menerapkan perpaduan hidup melayani dan mengasihi.Inilah kemerdekaan Kristen sejati.
Bulan Agustus, merupakan bulan yang terus dihiasi dengan pekik kemerdekaan. Kita bersyukur untuk kemerdekaan yang dianugerahkan Tuhan bagi bangsa ini. Kita terajak untuk merenungkan sejarah perjuangan bangsa, bahwa kemerdekaan yang diperoleh dan yang generasi masa kini nikmati, bukanlah tanpa perjuangan dan pengorbanan. Kemerdekaan ini dibayar dengan sesuatu yang berharga. Mulai dari materi sampai mempertaruhkan nyawa. Kita bukan cuma sekedar mengenang perjuangan , pengorbanan ,dan sekedar menghormati  jasa-jasa para pahlawan, tapi juga sebagaimana yang menjadi harapan para pejuang bangsa ini adalah kita dapat mempertahanakan kemerdekaan dan dapat memberi makna pada kemerdekaan itu sendiri.
Sejak arus reformasi melanda kehidupan bangsa Indonesia, maka deonstrasi sebagai ekpresi dari demokrasi makin dilakukan oleh berbagai lapisan masyarakat dengan dalih “kebebasan”. Kenyataannya yang terjadi adalah  kebebasan tanpa batas, kebebasan yang tidak bertanggungjawab dan tidak memperhatikan lagi norma-norma hukum ataupun agama yang berlaku. Juga ketika ada masyarakat sosial yang lain menganggap dan merasa lebih berhak daripada yang lain untuk tinggal dan hidup di bumi Indonesia ini. Dalam pembukaan UUD 45 disebutkan bahwa kemerdekaan itu adalah anugerah bagi bangsa ini, bukan karena sekelompok masyarakat, suku, agama, dll. Tapi jutru itupun bisa diraih ketika ada persatuan dan kesatuan . Karena itu jikalau pemikiran-pemikiran negative masih terus mewarnai kehidupan bangsa ini, maka patut dipertanyakan apakah kita benar-benar sudah merdeka. Sebab salah satu bentuk kolonialisme modern adalah diskiriminasi. Bukankah ini mejadi keprihatinan dan kepedulian kita sebagai bagian dari warga Negara yang bertanggungjawab untuk mengaktualisasikan pelayanan kasih itu  di tengah kemajemukan, dan keanekaragaman bangsa  ? 
Gereja terpanggil untuk  mengaktakan kemerdekaan sejatinya dengan pelayanan kasih dalam segala aspek kehidupan.

Selasa, 11 Oktober 2011

Pidato Sekolah Minggu

Syalom.
Yang saya hormati para dewan juri. Yang saya kasihi para pengasuh sekolah minggu dan teman-teman semua.
Pertama-tama, patutlah kita naikkan puji dan syukur kehadirat Tuhan kita Yesus Kristus,karena atas berkat dan kasih-Nya kita masih bisa di beri perlindungan sampai saat ini sehingga kita masih bisa berkumpul di tempat ini.
Para hadirin, anak-anak merupakan suatu titipan dari Tuhan. Titipan yang harus di jaga, disayangi dan dilindungi. Tapi terkadang banyak orang tua yang tidak memperhatikan hal-hal tersebut. Banyak juga diantara orang tua kita yang menganggap bahwa kita masih belum bisa memberikan sebuah kebanggaan bagi mereka. Mereka belum bisa melihat anak-anak seperti kita sebagai orang yang memiliki kemampuan tersendiri untuk dikembangkan.  Tuntutan zaman sekarang ini, mengharuskan kita sebagai seorang anak sekolah minggu yang baik agar dapat mengembangkan potensi yang kita miliki.
Pada saat sekarang ini, kita dapat mendengar atau menyaksikan banyak anak-anak seperti kita yang dapat menghasilkan sebuah karya yang besar, terlebih khusus untuk memuji dan memuliakan nama Tuhan. Hal ini juga berkat orang tua yang selalu mendukung anak-anaknya.
Tentu saja kita sebagai anak-anak sekolah minggu yang baik, kita tidak hanya mencintai Tuhan tapi kita juga harus dapat mencintai negara,gereja, dan orang-orang disekitar kita. Karena, kita merupakan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang.
Kita tidak perlu memikirkan sejumlah cara yang begitu sulit untuk kita lakukan. Belajar dan menjadi orang berguna untuk semuanya, merupakan cara yang sangat mudah untuk kita lakukan. Dengan belajar tekun dan dapat meraih prestasi yang baik di sekolah kita, atau dimanapun kita berada. Selain itu, dengan menjadi anak sekolah minggu yang baik,selalu melakukan apa yang diinginkan Tuhan, itu sudah merupakan suatu prestasi kita yang akan menyenakan hati orang-orang di sekitar kita.
Jadi, kita sebagai anak-anak sekolah minggu yang cinta Tuhan, cinta gereja, dan cinta tanah air kita harus bisa memberikan yang terbaik untuk semuanya itu. Tentunya denga melakukan hal-hal yang sanggup untuk kita lakukan. Jangan kita memaksakan sesuatu yang tidak bisa kita lakukan. Dan ingatlah selalu untuk berdoa pada Tuhan.
Terima Kasih


Syaloom.
            What I respect all grand jury. What I love all nursemaid of school  week and all my friends..
            First of all, make proper the us boost up to praise and thank goodness the presence of our God Jesus Chirst, because His love and blessing we can still in giving protection to date so that we can still together in this place. Demand the present this days, obliging us as a good children of school week so that can develop the potency which we own.
All present, children represent as deposit from God. The deposit  must taking care of, loved and protected. But sometimes almost the parents can not see the things. Quite a few among our parents who assume that us still not yet can give a pride for them. They can not see the children like us as one who own the separate ability to be developed.
At the time, we can hear or witness a lot of children  like us which can yield a big masterpiece, special particularly to praise and glorify the name of God. This matter also because the parents which always support the children.
 Of course we are as good children of week school, we don’t just love the God but we also have to can love our fatherland, our church, and people around of us. Because, we represent the router generation nation in the future.
We don’t need think a number of way  which very difficult to do. Learn and become the good people for all, representing the way of very easy to we do. learntly is assiduous and can reach for the achievement which is either in our school, or anywhere we reside in. Others, by becoming the children of week school which goodness, always we do what wanted God, that have represented an our achievement to make proud the people live around us.
Become, we are as children of week school which love God, love the church, and love our fatherland should be able to give that best for all its. Perhaps with do the things which ready to we do. We don't force the something that we can not do. And remember always to pray for God.
 Thank You and God Bless You.


By. Priskalia Sampaleng